Sumpah Pemuda dan Sumpah Palapa
Sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda (Pada Kongres Sumpah Pemuda II) pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan kesepakatan:
1.Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia.
2.kami Putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia.
3.kami Putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Semboyan bangsa Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika artinya meskipun terdiri dari aneka ragam budaya tetapi satu jua.Semboyan ini mengokohkan Indonesia sebagai bangsa yang bersatu,bangsa yang mau menghargai perbedaan dan bangsa yang senantiasa menghormati keragaman budaya yang berpijak pada nilai nilai Pancasila sebagai Dasar Negara. Rintisan perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa telah dimulai sejak dikumandangkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Teks sumpah Pemuda itu berisi tentang satu bahasa,satu bangsa,dan satu tanah air yaitu Indonesia. Dengan ikrar yang dikemas dalam sumpah pemuda inilah,perjuangan yang masih bersifat kedaerahan bersatu padu untuk menuju suatu kesatuan dalam menggalang kekuatan. Dasar dasar pembentukan bisa nasional dipelopori oleh para pejuang kemerdekaan bangsa,antara lain yang dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908,kemudian dicetuskan pada sumpah pemuda pada tahun 1928. Jauh sebelum sumpah pemuda di ikrarkan,pada abad ke 13 yang lalu kerajaan Majapahit (Wilwatika: nama lain sebutan Majapahit) yang berdiri tahun 1923 M yang didirikan oleh Raden Wijaya yang lantas dikukuhkan sebagai Raja yang bergelar Shrii Kertarajasha Jayawardhana,dengan lambang Negara Majapahit adalah Surya, benderanya berwarna Merah dan Putih melambangkan Darah Putih dari Ayah dan Darah merah dari Ibu,sebuah lambang Nasionalisme sejati,lambang kecintaan pada bumi pertiwi. Dan pada zamanya Negara kita pernah menjadi Negara Adikuasa-super power layaknya Amerika dan Inggris sekarang. Kebesaran Majapahit mencapai puncaknya pada zaman pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani (1328-1350 M) dan mencapai zaman keemasanya pada masa pemerintahan Prabu Hayam wuruk (1350-1389 M) dengan Maha Patihnya Gajah Mada,pada masa itu kemakmuran benar benar dirasakan di seluruh Nusantara,benar benar zaman yang gilang gemilang!.sehingga Mau Prapanca menulisnya dalam sebuah kitab Negarakertagama pada tahun 1365 M. Ditangan Mpu Tantular Kitab Sutasoma tergoresp kata mutiara yang indah Bhineka Tunggal Ika,kata mutiara itu adalah semboyan Majapahit raya dan kini sampai ke tangan kita dan tertulis dalam sehelai benang yang dipegang di kaki burung Garuda (Rajawali Jawa) lambang Negara Indonesia. Indonesia berhutang pada sumpah sang Maha patih Gajah Mada dengan mewarisi keluasan wilayah Nusantara. Sumpah Palapa begitu magis dan mencengankan. Betapa tidak, ketika ditelisik perjalan hidupnya Mahapatih Gajah Mada ternyata awalnya bukan siapa siapa dan mengawali karirnya dari tataran paling bawah. Namun loyalitas dan totalitas pengabdianya kepada negara yang bermuara pada keberanianya mengucapkan sumpah palapa sekaligus mengejawantahkan sebuah gagasan yang cerdas, progresif dan revolusioner menghantarkan meraih puncak pencapaian politiknya. Ditengah tengah upacara agung penobatan sebagai Mahapatih beliau mengucapkan janji yang terkenal dengan Sumpah Palapa :"Sirah Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa,sirah Gajah Mada lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa,lamun kalah ring Gurun,ring Seran,Tanjung Pura,ring Haru,ring Pahang,Dompo,ring Bali,Sunda,Palembang,Tumasik,samana isun amukti Palapa". Majapahit telah menjadi sumber inspirasi, Kesultanan kesultanan Islam Demak-pajang dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak dengan pendirinya Raden Patah menyatakan legitimasi keturunan melalui Kerthabumi dari seorang putri Cina yang dikirim keluar istana sebelum melahirkan. Kraton keraton jawa memiliki tradisi dan silsilah yang berusaha membuktikan hubungan para raja dengan keluarga kerajaan Majapahit seringkali dalam bentuk makam leluhur. Para penggerak nasionalisme Indonesia modern diawal abad ke 20 telah merujuk pada kejayaan Majapahit. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara RI saat ini. Dan pada tahun 1478 M, majapahit hancur "Sirna ilang Kertaning Bhumi". Pada tahun 1596 M datanglah bangsa Belanda ke Jawa. Nusantara semakin hancur,hingga sekarang,kemakmuran hanya mimpi belaka. Kapan Majapahit bangkit lagi?. Kapan Nusantara akan disegani lagi sebagai macan Asia. Menangislah membaca sejarah bangsa kita ini. Menangislah kalian karena kalian sendiri yang terlalu bangga membawa masuk ideologi bangsa lain yang tidak sesuai dengan tanah Nusantara.
Diambil dari berbagai sumber

Komentar
Posting Komentar